Senin, 09 November 2015

Makna Cinta



MAKNA CINTA
     Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll. Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai.
     Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja. Cinta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri. Batas cinta dan benci juga amat tipis tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa lebih ringan.
     Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya. Namun diperlukan pengertian dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan, haruslah saling menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya, tanpa pemaksaan oleh salah satu pihak. Berbagi suka bersama dan berbagi kesedihan bersama.
      Cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat.Suatu perasaan terdalam manusia yang membuatnya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya.Pengorbanannya itu tulus, tidak mengharap balasan. Cinta, membuat bahagia, duka ataupun buta. Cinta itu penuh pengorbanan, kepahitan, keindahan dan kehangatan.
     Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi.Cinta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih berharga daripada harta karun termahal di dunia pun.Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia.
     Cinta itu adalah imaginasi tanpa makna, saat dimana mereka bahagia bersama.Walau hanya sekedar berbincang biasa, sudah dapat membuat hati sedingin es menjadi sehangat bunga mentari.Dan ketika orang itu tidak ada, sebuah perasaan kehilangan pun menjamur.Menyayangi satu sama lain seolah dunia ini hanya milik berdua.Cinta adalah saling memberi kebahagian bukan satu memberi kebahagian satu memberi penderitaan.Bagaikan mutiara, cinta tidak akan memiliki arti sesungguhnya jika hanya bertepuk sebelah tangan.

Pluralisme Sebagai Kekuatan Persatuan



PLURALISME SEBAGAI KEKUATAN PERSATUAN

     Pluralisme dalam sejarah perjalanan bangsa kita adalah hal yang klasik dan tidak terelakkan keberadaannya. Bahkan sebelum wacana pluralisme menjadi perdebatan yang alot dalam kajian sosiologi kontemporer (post-modernisme), para founding father bangsa ini telah berhasil meletakkan wacana tersebut sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
     Pluralisme ala Indonesia ini dikenal dengan istilah Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tapi satu). Gagasan yang merupakan warisan dari salah seorang filsuf lokal Nusantara (Empu Tantular Abad 14 Masehi) ini, berhasil mempersatukan rakyat Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke menjadi satu ikatan kebangsaan yang utuh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dikatakan demikian, karena gagasan tersebut mampu melihat realitas kehidupan bangsa Indonesia yang sarat dengan berbagai macam perbedaan, baik agama, budaya dan ras.
     Dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika, perbedaan bukanlah tujuan, melainkan sebuah kewajaran. Sehingga keutuhan NKRI, meskipun dilatari oleh berbagai macam perbedaan, masih tetap utuh dan terjaga sampai hari ini. Kenapa demikian? Karena bangunan kebangsaan kita tidaklah dibangun atas dasar kesamaan etnis, agama dan budaya, Melainkan dibangun di atas fondasi keanekaragaman yang mengedepankan semangat kebersamaan sebagai perekat persatuan tanpa harus menghilangkan identitas keanekaragaman yang telah ada. Selain itu, makna terdalam dari gagasan Bhinneka Tunggal Ika mampu melihat sisi perbedaan yang tidak hanya sebagai bentukan biologis, melainkan sarat dengan muatan teologis.
     Oleh karena itu, sangat disayangkan jika belakangan ini bangsa kita banyak diterpa oleh berbagai masalah, khususnya yang terkait dengan persoalan SARA. Bhinneka Tungal Ika yang sejatinya diharapkan mampu melahirkan ruang kebersamaan diantara berbagai perbedaan, seolah kehilangan makna dalam dinamika kehidupan sosial bangsa kita.
Pada hakikatnya penghuni bangsa ini tidak mempersoalkan kenapa ia dilahirkan dalam keadaan berbeda. Namun yang mereka persoalkan adalah sifat sebahagian manusia yang begitu kejam dalam melihat perbedaan, mereka tidak segan melakukan tindakan diskriminasi, penghinaan, pertikaian dan bahkan pembunuhan antar sesama, hanya karena berbeda suku, agama dan ras.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Kuliner



Tempat Makan Recommended

Saya akan bercerita tentang sebuah tempat makan atau restoran yang cukup menarik untuk dapat dikunjungi. Ada yang tahu restoran Bamboo Dimsum (All U Can Eat)? Ya, sesuai namanya restoran ini menyediakan makanan yang berasal dari negeri tirai bambu yaitu China. Di restoran ini kita dapat makan sesuka hati sampai puas dari makanan sampai minumannya kita bisa makan sampai mungkin perut kita tak akan mampu lagi untuk menampungnya. Tetapi untuk makannya tidak hanya dimsum, ada juga bubur yang bisa kita ambil sepuasnya. Untuk minuman disini walaupun kita mengambil sepuasnya, hanya tersedia teh tawar hangat. Jika ingin minuman dingin atau minuman produk lain, ditempat ini juga menyediakan tetapi harus membayar dengan uang lebih.
 Dalam satu wadah bambu bisa terdiri dari 4-5 dimsum yang beragam dari mulai bentuk dan rasa. Untuk dimsumnya sendiri ada isian seperti udang, ayam, ikan, dan sebagainya. Untuk gorengannya pun ada beberapa macam dan rasa. Dan yang gak kalah enak disini juga menyediakan bakpau mungil yang rasanya ummm.... ga kalah nikmat loh. Untuk standar rasa dimsum, dimsum disini termasuk dimsum yang enak dengan harga yang lumayan terjangkau. Untuk per orangnya makan di Bamboo Dimsum ini cukup membayar dengan harga Rp 53.000,- saja. Cukup murah kan dengan harga yang terjangkau kita bisa makan dimsum sepuasnya.
Untuk lokasi Bamboo Dimsum sendiri cukup tersebar di daerah Jakarta Tangerang, dan Depok. Untuk daerah jakarta ada di kawasan Tebet, Kelapa Gading, Rawamangun. Untuk Tangerang ada di Summarecon Mall Serpong. Untuk daerah Depok ada di jalan raya Margonda.






Kerajaan Demak



Kerajaan Demak


Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri pada abad ke-16 berkat perjuangan dan usaha Pangeran Jinbun atau Raden Patah. Beberapa faktor yang menyebabkan kerajaan ini berkembang pesat adalah letaknya yang strategis serta terletak di tengah jalur perdagangan nasional yang menghubungkan antara barat dan timur serta mundurnya Kerajaan Majapahit yang menyebabkan para pedagang Islam masuk ke Demak. Dapat kita ketahui bahwa Raden Patah adalah keturunan Brawijaya, penguasa Majapahit. Setelah Raden Patah diangkat sebagai Bupati Demak Bintoro pada tahun 1500 M, ia bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah yang lebih dikenal dengan Raden Patah. Kemudian setelah menjadi raja, ia memajukan perdagangan dan agama Islam. Demak menjadi negara maritim yang banyak dikunjungi oleh pedagang Islam, terlebih setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 di bawah Alvonso d'Albuquerque.



Pada tahun 1518, ia digantikan oleh Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor). Pada masa pemerintahannya, ia melawan Portugis di Selat Malaka dengan 100 kapal, akan tetapi semua tidak berhasil. Sepeninggal Pati Unus, kekuasaan dipegang oleh Sultan Trenggono (1521 – 1546). Pada masa pemerintahannya ia mengutus Fatahillah untuk menyerang Portugis di Selat Sunda 1527 dan ternyata telah terjadi persetujuan "Henrique Leme" antara Portugis dan Pajajaran untuk mendirikan benteng Sunda Kelapa. Usaha Fatahillah untuk menguasai Sunda Kelapa berhasil. Di sana ia mendirikan dua kerajaan, yaitu Kerajaan Banten dan Cirebon. Kerajaan Banten diberikan kepada Hasanudin puteranya dan Cirebon diperintah sendiri. Namun akhirnya, Fatahillah meninggalkan istana dan menjadi Sunan Gunung Jati.

Pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, wilayah Demak meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur. Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah berjalan dengan teratur. Kehidupan sosial pada saat itu diatur dengan hukum-hukum yang berlaku dalam ajaran Islam. Akan tetapi norma-norma atau tradisi-tradisi lama tidak ditinggalkan begitu saja. Dengan demikian sistem kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak dapat dikatakan telah mendapat pengaruh Islam. Hasil-hasil budaya Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan dengan Islam. Hasil budayanya yang cukup terkenal dan sampai sekarang masih tetap berdiri adalah masjid Demak. Masjid ini merupakan lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan yang bercorak Islam. Masjid Demak selain kaya dengan ukir-ukiran yang bercirikan Islam juga memiliki keistimewaan, karena salah satu tiangnya dibuat dari pecahan-pecahan kayu. Selain masjid Demak, Sunan Kalijaga juga melakukan dasar-dasar perayaan sekaten. Perayaan itu digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik minat masyarakat agar masuk Islam. Sekaten ini kemudian menjadi tradisi atau kebudayaan yang terus terpelihara sampai sekarang. Pada masa akhir pemerintahan Sultan Trenggana terjadi perebutan takhta dengan Arya Penangsang serta Hadiwijaya yang membawa keruntuhan Kerajaan Demak.

Konsep Gotong Royong



Konsep Gotong Royong


Gotong Royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.

Kondisi kehidupan bangsa-bangsa di dunia ini mengalami berbagai perbedaan potensi tingkat kehidupan. Kemakmuran dan kemiskinan berada dalam lingkup yang tiada batas. Perbedaan ini menyebabkan antarnegara saling tergantung dan membutuhkan dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya sehingga terjadi hubungan dan kerjasama diantara mereka.
Budaya gotong royong adalah bagian dari kehidupan berkelompok masyarakat Indonesia, dan merupakan warisan budaya bangsa. Nilai dan perilaku gotong royong bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi pandangan hidup, sehingga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupannya sehari-hari.

Sifat gotong royong  di daerah pedesaan lebih menonjol dalam pola kehidupan mereka, seperti memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/memperbaiki rumah. Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, di sekolah dan bahkan di kantor-kantor, misalnya pada saat memperingati hari-hari besar nasional dan keagamaan, mereka bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama. Dari sini timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan Nasional. Tidak hanya dipedesaan bisa kita jumpai sikap gotong royong,melainkan di daerah perkotaan pun bisa kita jumpai dengan mudah. Karena secara budaya, memang sudah di tanamkan sifat ini sejak kecil hingga dewasa.

Gotong royong menjadikan kehidupan berkelompok manusia Indonesia lebih berdaya dan sejahtera. Karena dengan gotong royong berbagai permasalahan kehidupan bersama bisa terpecahkan secara mudah dan murah, demikian halnya dengan kegiatan pembangunan masyarakat.

Gotong Royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat ini. Rasa kebersamaan ini muncul, karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul.

Hanya di Indonesia, kita bisa menemukan sikap gotong royong ini karena di negara lain tidak ada sikap ini dikarenakan saling acuh tak acuh terhadap lingkungan di sekitarnya. Ini merupakan sikap positif yang harus di lestarikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh & kuat di segala lini. Ini merupakan salah satu cermin yang membuat Indonesia bersatu dari sabang hingga merauke,walaupun berbeda agama,suku & warna kulit tapi kita tetap menjadi kesatuan yang kokoh. Inilah salah satu budaya bangsa yang membuat Indonesia,di puja & puji oleh bangsa lain karena budayanya yang unik & penuh toleransi antar sesama manusia.